I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam
penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian
berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil
kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah
kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang
kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif
berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun
memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Pendekatan
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,
laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang
alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan
bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan
bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen
kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang
luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti
menjadi lebih jelas.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?
- Bagaimanakah karakteristik penelitian kualitatif?
- Bagaimana prosedur dari penelitian kualitatif?
II.
Pembahasan
2.1 Pengertian
Penelitian Kualitatif
Metode penelitian
kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut
juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan
untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode
kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.
Penelitian kualtatif
adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau
komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan
berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan
penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam
mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Bogdan dan taylor
mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.
Objek penelitian
kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan
segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya
sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin
berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan,
hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya
dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir
(logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif
menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang
hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah
yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian
kualitatif:
- Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
- untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
- untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
- untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
Adapun pengertian penelitian
kuliatatif dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:
1. Creswell (dalam Herdiansyah,
2010: 8), menyebutkan:
“Qualitaive
research is an inquiry process of understanding based on distinct
methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem.
The researcher builds a complex, holistic picture, analizes words, report
detailed views of information, and conducts the study in a natural setting”.
2. Meleong (2007:3),
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang
bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah
dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti
dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010: 9)
3. Menurut
Saryono (2010: 1) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan
untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau
keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau
digambarkan melalui pendekatan kuantitaif
4. Sugiyono
(2011:15) menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
2.2
Karakteristik Penelitian Kualitatif
Ada lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif
yaitu:
1. Menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian
utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan
mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat
kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat
hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh
pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya
tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
2. Memiliki
sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif
sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil
wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun
peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari
hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak
ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan
mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.
Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan
bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan
menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi
mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
3. Tekanan
pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian
kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan
berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses
bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana
cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak
dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut
gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang
terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu
berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab
proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari
hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan
konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau
hasil penelitian tersebut.
4. Bersifat
induktif
Penelitian kualitatif
sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi
teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke
lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami,
mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik
kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada
lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan
tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu
maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori
dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada.
Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
5. Mengutamakan
makna
Penelitian kualitatif
mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang
mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah
dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala
sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala
sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa
yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal
itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar
dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang
dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah
dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil
penelitian secara sahih dan tepat.
Sejalan dengan pendapat di atas,
Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri
metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu:
- Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
- Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
- Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
- Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
- Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
Atas dasar
penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang
pendidikan yaitu untuk:
- Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
- Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
- Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan
dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan
dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan sekolah dan
masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain. Selain
penelitian kualitatif yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah penelitian
tindakan kelas.
2.3 Prosedur
Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian
kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan
2.5 Kelebihan
dan Kelemahan Penelitian Kualitatif
Kelebihan penelitian kualitatif
1.
Kemampuannya memahami makna dibalik prilaku
2. Mampu menemukan teori baru untuk setting kebudayaan yang diteliti.
2. Mampu menemukan teori baru untuk setting kebudayaan yang diteliti.
Kelemahan penelitian kualitatif
1. Hasil
penelitian bersifat subjektif
2. Temuan teori hanya untuk setting kebudayaan yang terbatas
3. Kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.
2. Temuan teori hanya untuk setting kebudayaan yang terbatas
3. Kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.
III.
Penutup
Kesimpulan
Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau
komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan
berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan
penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam
mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Adapun
ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu:
- Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
- Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
- Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
- Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
- Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/02/14/memahami-penelitian-kualitatif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar